Thursday, February 27, 2014

Pertemuan ke-4 Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan

Hari Selasa 25 Februari 2014 yang lalu seperti biasanya telah berlangsung mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan di ruang 307 Gedung Daksinapati FIP UNJ bersama Bapak Amril Muhammad, ditengah perkuliahan Bapak Amril menawarkan kami semua apakah ingin mencoba gedung baru IDB UNJ untuk perkuliahan selanjutnya. Tapi sepertinya masih banyak yang belum setuju dikarenakan lift yang ada di gedung tersebut hanya ada 3 buah saja yang bisa menghambat waktu mahasiswa untuk naik ke lantai atas, apalagi kalau lagi ngantri, katanya sih penuh. Saya sendiri belum pernah mencoba main ke gedung tersebut, penasaran sih, hehe. Di pertemuan kali ini bahasan mengenai Manajemen Pemasaran semakin mendalam yaitu membahas tentang Analisis Lingkungan Pemasaran atau Marketing Environment.

Lingkungan Pemasaran?
  • Mempelajari pemeran lain dalam lingkungan pasar
  • Mempelajari kekuatan-kekuatan utama yang mempengaruhi kondisi pasar
  • Kedua hal di atas akan membentuk peluang, ancaman serta mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam melayani pelanggan dan mengembangkan hubungan baik yang langgeng dengan pelanggan

Jadi Lingkungan Pemasaran adalah pelaku dan kekuatan di luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang berhasil dengan pelanggan sasaran.

Lingkungan pemasaran terbagi menjadi 2, yaitu Lingkungan Pemasaran Mikro dan Lingkungan Pemasaran Makro.

1) Lingkungan Pemasaran Mikro
Lingkungan Pemasaran Mikro adalah lingkungan pemasaran yang terdiri dari pelaku yang dekat dengan perusahaan dan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melayani pelanggannya, terdiri dari: Perusahaan Itu Sendiri, Pemasok, Perantara Pemasaran, Pasar Pelanggan, Pesaing dan Masyarakat
  • Perusahaan Itu Sendiri
Faktor yang berasal dari perusahaan itu sendiri sangatlah mempengaruhi keberhasilan dalam melakukan pemasaran. Strategi pemasaran yang diterapkan oleh bagian manajemen pemasaran harus memperhitungkan bagian lain di dalam perusahaan untuk merumuskan rencana pemasarannya, seperti manajemen puncak, keuangan perusahaan, penelitian dan pengembangan, pembelian, produksi, akuntansi, dan SDM di bidang lainnya.
  • Pemasok
Pemasok adalah bagian di dalam perusahaan yang bertugas untuk menyediakan segala sumber daya yang dibutuhkan perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa perusahaan tersebut. Dalam melaksanakan tugasnya, pemasok harus selalu memperhatikan beberapa hal seperti memperhatikan ketersediaan pasokan barang dan juga selalu melihat perkembangan harga yang sedang berlangsung di pasaran.
  • Perantara Pemasaran 
Perantara Pemasaran adalah perusahaan-perusahaan yang menolong perusahaan untuk melakukan promosi, penjualan dan mendistribusikan barang kepada pembeli akhir. Perantara Pemasaran itu seperti Agen Jasa Pemasaran, Perusahaan Distribusi Fisik dan Perantara Keuangan.
1. Perusahaan Distribusi Fisik, perusahaan seperti ini membantu perusahaan dalam penyimpanan dan pemindahan produk dari tempat asalnya ketempat-tempat yang dituju.
2.  Para Agen Jasa Pemasaran, seperti perusahaan atau lembaga penelitian pemasaran, agen periklanan, perusahaan media, dan perusahaan konsultan pemasaran,kesemuanya membantu perusahaan dalam rangka mengarahkan dan mempromosikan produknya ke pasar yang tepat.
3.  Perantara Keuangan, seperti bank, perusahaan kredit, perusahaan asuransi, danperusahaan lain yang membantu dalam segi keuangan.
  • Pasar Pelanggan
Pasar pelanggan adalah pasar sasaran suatu perusahaan yang menjadi konsumen atas barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan apakah individu-individu, Iembaga-lembaga, organisasi-organisasi, dan sebagainya. Terdiri dari Pasar Konsumen, Pasar Bisnis, Pasar Agen Jasa Pemasaran, Pasar Pemerintahan dan Pasar Internasional.
  • Pesaing 
Sebuah perusahaan yang menjual barang maupun jasa pastinya mempunyai pesaing, entah itu perusahaan yang menjual produk dengan jenis yang sama maupun tidak. Sistem pemasaran dan strategi yang diterapkan perusahaan dikelilingi dan dipengaruhi oleh sekelompok pesaing. Para pesaing ini perlu diidentifikasi dan dimonitor segala gerakan dan tindakannya didalam pasar untuk memperoleh dan mempertahankan kesetiaan pelanggan kepada perusahaan yang bersangkutan. Cara terbaik bagi suatu perusahaan untuk menguasai atau memenangkan persaingan adalah dengan mengambil sudut pandangan pelanggan.
Tipe pesaing dibedakan menjadi:
  1. pesaing macam-macam keinginan                  
  2. pesaing jenis produk,
  3. pesaing jenis-jenis pemuas keinginan, 
  4. pesaing merk dagang
Untuk bisa bersaing secara efektif, perusahaan harus mengindahkan 4 dimensi pokok dalam kedudukan pasarnya, yang dikenal dengan sebutan 4C, yaitu yang terdiri dari:
1.     Keadaan Pelanggan (Customers)
2.     Saluran Distrbusi (Chanels)   
3.     Persaingan (Competition)
4.     Ciri-cirinya sendiri sebagai sebuah perusahaan (Company) 
  • Masyarakat
Perusahaan juga harus memperhatikan sejumlah besar lapisan masyarakat yang tentu saja sedikit-sedikit menaruh perhatian terhadap kegiatan-kegiatan perusahaan. Masyarakat umum dapat memperlancar atau menghambat kemampuan perusahaan untuk mencapai sasarannya. Setiap perusahaan dikelilingi oleh tujuh macam masyarakat umum, yaitu :
1. Masyarakat Keuangan (seperti : bank, lembaga penanaman modal, makelar saham, pemegang saham) Mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk memperoleh dana.
2.  Masyarakat Media (seperti : surat kabar, majalah, radio, TV) yaitu organisasi yang menyiarkan berita, karangan, tajuk rencana
3. Masyarakat Pemerintah. Harus diperhitungkan dalam merumuskan rencana pemasaran
4. Masyarakat Pembela Kepentingan Umum (seperti : organisasi konsumen, kelompok pelestarian lingkungan, kelompok minoritas dan kelompok lain)
5. Masyarakat Setempat (seperti : penduduk yang berdekatan dengan perusahaan dan organisasi masyarakat)
6.  Masyarakat Umum. Perusahaan perlu memperhatikan sikap masyarakat umum terhadap kegiatan dan produknya, walaupun masyarakat umum tidak berbuat sesuatu dalam cara yang terorganisasi terhadap perusahaan, citra masyarakat terhadap perusahaan akan mempengaruhi dukungan terhadap perusahaan ybs.
7.  Masyarakat dalam perusahaan (seperti : pekerja di pabrik, pegawai administrasi, manajer, direktur)


2) Lingkungan Pemasaran Makro
Lingkungan makro terdiri dari kekuatan-kekuatan yang bersifat kemasyarakatan yang lebih besar dan mempengaruhi semua pelaku dalam lingkungan mikro dalam perusahaan, yaitu:
  •  Lingkungan Kependudukan
Para pemasar sangat berkepentingan pada :
1.     Besarnya penduduk dunia
2.     Distribusi secara geografis
3.     Tingkat kepadatan penduduk
4.     Kecenderungan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain
5.     Distribusi usia
6.     Kelahiran
7.     Perkawinan
8.     Tingkat kematian
9.     Ras
10.   Suku bangsa
11.   Struktur Keagamaan.

Ledakan Pertumbuhan Penduduk Dunia
Ledakan pertumbuhan penduduk di seluruh dunia melandasi perhatian yang besar akan :
1.   Kemungkinan terbatasnya sumber-sumber daya yang ada di bumi untuk mendukung kehidupan manusia, khususnya pada tingkat hidup yang mencerminkan aspirasi kebanyakan orang.
2.   Tingkat pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi di negara- negara dan masyarakat kurang mampu.
  • Lingkungan Ekonomi
Para pemasar perlu menyadari empat kecenderungan dalam lingkungan ekonomi, yaitu :
a.   Pendapatan
Para pemasar perlu memperhatikan :

  •     Distribusi pendapatan (konsumen kelas paling atas, kelas menengah, kelas social paling bawah)
  •     Rata-rata pendapatan
  •    Variasi pendapatan secara geografis
b.   Inflasi
Inflasi menyebabkan :
  • Monopoli harga beberapa komoditi,
  • Kurangnya persaingan dalam sektor ekonomi tertentu,
  • Tuntutan beberapa organisasi buruh dalam hal upah,
  • Neraca Perdagangan Luar Negeri yang tidak sehat,
  • Suku bunga pinjaman yang tinggi,
  • Pengeluaran yang tinggi dalam jasa masyarakat dan penanaman modal dalam sektor yang non-produktif.
c.       Tabungan Kecil dan hutang membengkak
  • Tabungan merupakan sumber penting dari dana untuk membiayai pembelian besar.
  • Kredit konsumen merupakan salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi yang cepat yang memungkinkan orang membeli sesuatu dengan harga yang melebihi pendapatannya sekarang dan melebihi persediaan tabungan, sehingga menciptakan pekerjaan lebih banyak, dan bahkan pendapatan dan permintaan yang lebih banyak pula.
d.   Perubahan Pola Pengeluaran Konsumen
  • Lingkungan Fisik
Para pemasar perlu menyadari ancaman-ancaman dan peluang yang berkaitan dengan keempat kecenderungan besar dalam lingkungan fisik, yaitu :
a.      Kekurangan bahan mentah tertentu di masa datang
b.      Peningkatan biaya energi
c.      Kenaikan tingkat penceraman
d.      Campur tangan pemerintah yang kuat dalam Sumber Daya Alam
  • Lingkungan Teknologi
Kekuatan yang paling dramatis yang membentuk nasib manusia adalah teknologi, karena teknologi telah menghasilkan :
·         Karya yang mengagumkan (contoh : Pembedah jantung),
·         Sesuatu yang mengerikan (contoh : bom hydrogen, senapan otomatis),
·         Berkah (contoh : mobil, video)

Para pemasar perlu mengamati kecenderungan berikut dalam teknologi :
a.       Laju percepatan perubahan teknologi
Revolusi di bidang teknologi akan memebrikan dampak yang amat berarti terhadap pola konsumsi dan sistem pemasaran.
b.      Peluang pembaharuan yang tak terbatas
Tantangan dalam setiap kasus bukan saja berhubungan dengan masalah teknik, tetapi juga masalah dagang, yaitu mengembangkan bentuk-bentuk prkatis yang dapat disediakan dari produk-produk tersebut.
c.       Anggaran biaya penelitian & pengembangan yang besar
Sekarang kebanyakan penelitian dilaksanakan oleh tim peneliti laboratorium ketimbang penelitian individual (sepert Thomas Edison)
d.      Konsentrasi pada penyempurnaan kecil dan bukan penemuan yang besar
Sebagai akibat biaya yang tinggi, banyak perusahaan yang lebih suka melakukan  penyempurnaan kecil pada produknya ketimbang mencoba-coba dalam penemuan produk yang tampaknya lebih besar dan penting. Banyak perusahaan yang lebih suka menginvestasikan uangnya dalam produk yang juga dikembangkan oleh pesaingnya dengan cara membuat perbaikan kecil-kecil di sana-sini baik dalam hal ciri-ciri maupun gaya produk tersebut. Banyak penelitian yang ditujukan untuk memantapkan kedudukan yang sudah ada ketimbang mengeksplorasi peluang-peluang baru.
e.       Pengaturan perubahan teknologi yang meningkat
Perubahan teknologi menghadapi tantangan bagi perusahaan yang melihatnya sebagai ancaman terhadap alam, kebebasan pribadi, kesederhanaan, dan bahkan terhadap ras manusia. Para pemasar perlu memahami lingkungan teknologi yang berubah-ubah dan bagaimana teknologi baru itu dapat melayani berbagai kebutuhan manusia.
  • Lingkungan Politik
1.        Hukum
2.        Agensi Pemerintahan
3.        Kelompok yang Mempengaruhi
  • Lingkungan Sosial Budaya
Beberapa ciri kebudayaan utama dan kecenderungan minat mereka terhadap para pemasar, yaitu:
1.      Nilai-nilai budaya pokok bertahan kuat
2.      Setiap budaya mempunyai sub-budaya
3.      Nilai-nilai budaya sekunder berubah dari waktu ke waktu
4.      Hubungan orang dengan diri mereka sendiri
5.      Hubungan orang dengan pihak lain
6.      Hubungan orang dengan lembaga
7.      Hubungan orang dengan masyarakat

Sunday, February 23, 2014

Pertemuan Ke-3 Manajemen Pemasaran Jasa

Hari Selasa tanggal 18 Februari 2014 telah berlangsung kelas Manajemen Pemasaran Jasa bersama dosen mata kuliah ini yaitu Bapak Amril Muhammad, tetapi karena kondisi badan saya yang kurang fit untuk menghadiri kelas tersebut dan pada akhirnya saya tidak mengikut jalannya perkuliahan seperti biasa. Untuk membuat resume mengenai Pertemuan Ke-3 Manajemen Pemasaran Jassa, saya meminjam beberapa catatan teman saya tentang perkuliahan Manajemen Pemasaran Jasa yang tidak saya hadiri. Pada pertemuan kali ini, Bapak Amril Muhammad memberikan materi mengenai "Konsep Dasar Jasa".

Sebagian dari kita tentu saja pasti sudah ada yang mengetahui apa yang disebut dengan Jasa. Banyak tokoh yang mengemukakan definisi dari Jasa, yaitu Phillip Kotle, Adrian Payne, Christian Gronross dan juga Zenthaml dan Bither.

1. Menurut Phillip Kotle, jasa adalah setiap tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip intangibel dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya bisa terkait dan bisa juga tidak terikat pada suatu produk fisik.

2. Menurut Adrian Payne, jasa adalah aktivitas ekonomi yang mempunyai sejumlah elemen (nilai atau manfaat) intangibel yang berkaitan dengannya, yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Perubahan daiam kondisi bisa saja muncul dan produksi suatu jasa bisa memiliki atau bisa juga tidak mempunyai kaitan dengan produk fisik.

3. Menurut Christian Gronross,  jasa adalah proses yang terdiri atas serangkaian aktivitas intangible yang biasanya(namun tidak harus selalu) terjadi pada interaksi antara pelanggan dan karyawan jasa dan atau sumber daya fisik atau barang dan atau sistem penyedia jasa, yang disediakan sebagai solusi atas masalah pelanggan". Interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan kerapkali terjadi dalam jasa, sekalipun pihak-pihak yang terlibat mungkin tidak menyadarinya. Selain itu, dimungkinkan ada situasi di mana pelanggan sebagai individu tidak berinteraksi langsung dengan perusahaan jasa.

4. Menurut Zenthaml dan Bither, pelayanan (jasa) adalah semua aktifitas ekonomi yang keluarannya bkan produk yang terlihat secara fisik yang umumnya jasa itu di konsumsi oleh bersama saat produksi dan memberikan nilai tambah seperti sebuah kenyaman, hiburan dan merasa sehat.

Jasa juga bisa diartikan suatu kegiatan atau manfaat yang dilayani oleh sekelompok untuk orang lain yang secara fisik bentuknya tidak nyata dan hasilnya tidak dapat dimiliki apabila jasa itu berhubungan atau tidak berhubungan.

Jasa mempunyai karakteristik yang dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:

1. Intangibility (tidak berwujud)

  • Jasa yang tidak berwujud tentu saja tidak dapat dilihat, dirasakan, dicium, diraba maupun didengar sebelum di konsumsi.
  • Jasa yang tidak berwujud dapat dibeli lalu di konsumsi tetapi tidak bisa dimiliki.
  • Kualitas jasa yang tidak berwujud dapat dilihat seperti tempat, harga, orang, bahan-bahan ataupun simbol.

2. Insperability (tidak dapat dipisahkan)

  • Jasa Insperability adalah jasa yang berada dalam suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan, maksudnya adalah jasa seperti ini jasa yang dijual terlebih dahulu kemudian di produksi dan baru pada akhirnya bisa di konsumsi. 
  • Interaksi penyedia dan pelanggan mempengaruhi hasil jasa.
  • Kunci sukses pada jasa seperti ini adalah kualitas penyedia dan keterlibatan dari pelanggan.
  • Fasilitas pendukung yang ada dan pemilihan lokasi penyediaan jasa menjadi hal yang paling utama bagi para pelanggan.

3. Variability (berubah-ubah)

  • Bentuk jasa yang berubah-ubah adalah banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis tergantung kepada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut diproduksi. Hal ini dikarenakan jasa melibatkan unsur manusia dalam proses produksi dan konsumsinya yang cenderung tidak bisa diprediksi dan cenderung tidak konsisten dalam hal sikap dan perilakunya.
  • Penyebabnya adalah kerjasama antara pelanggan, motivasi penyediaan layanan dan beban kerja perusahaan.
  • Upaya untuk menjaga kualitas pelanggan: inventasi, personil, standarisasi proses, memantau kepuasan pelanggan.
  • Costumization yaitu desain kebutuhan pelanggan.

4. Perishability (tidak tahan lama)

  • Jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan.
  • Jasa seperti ini bisa disimpan, tetapi dalam bentuk reservasi contohnya adalah pemesanan tiket nonton bioskop bisa dipesan beberapa jam sebelum film dimulai.
  • Permintaan pelanggan sangat bervariasi yang dipengaruhi oleh musim, seperti pada saat musim liburan pemesanan tiket pesawat tentu saja akan mengalami kenaikan yang signifikan.

5. Lack of Ownership
Lack of ownership merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya. Mereka bisa mengkonsumsi, menyimpan atau menjualnya. Di lain pihak, pada pembelian jasa, pelanggan mungkin hanya memiliki akses personel atas suatu jasa untuk jangka waktu terbatas (misalnya kamar hotel, bioskop, jasa penerbangan dan pendidikan).

Kunci Sukses Jasa

  1. Renewing the service offering, memperbarui cara menawarkan jasa dengan melakukan inovasi inovasi baru untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.
  2. Localizing the point of service system, menentukan lokasi yang tepat serta strategis dalam memberikan pelayanan jasa agar nantinya pelanggan mudah dalam menemukan lokasi tempat pelayanan tersebut.
  3. Leveraging the service contract, membuat kesepakatan kontrak antara pemberi jasa dan pelanggan ketika terjadi transaksi.
  4. Using information power strategically, menggunakan kekuatan informasi untuk strategi.
  5. Determining the strategic value of a service business, memberikan nilai-nilai yang strategis dalam pelayanan.



Thursday, February 13, 2014

Pertemuan Ke-2 Manajemen Pemasaran Jasa

Pada hari Selasa yang lalu tepatnya tanggal 11 Februari 2014, telah berlangsung mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa yang dihadiri oleh mahasiswa Manajamen Pendidikan 2012 B di Ruang 307 Gedung Daksinapati Fakultas Ilmu Pendidikan UNJ. Pertemuan kali ini adalah pertemuan yang kedua setelah sebelumnya telah ada pertemuan pertama yang dihadiri oleh Bapak Amril Muhammad sebagai dosen mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa.

Pada pertemuan yang pertama, Bapak Amril telah sedikit memperkenalkan tentang dunia marketing, terutama yang berhubungan dengan pendidikan. Berlanjut pada pertemuan kedua, dibahas mengenai konsep dasar pemasaran jasa.


Dimulai dari yang paling dasar,


Apa itu marketing? 
Marketing adalah sebuah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang dibutuhkan dan diinginkan melalui pembuatan dan pertukaran produk dan nilai dengan yang lainnya.

Lalu, apa itu produk?

Produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan kepada pasar untuk memperoleh perhatian konsumen, digunakan atau dikonsumsi untuk memenuhi kepuasan apa yang diinginkan konsumen ataupun yang dibutuhkan konsumen yang macamnya adalah objek fisik, pelayanan, orangnya, lembaga yang mengelolanya dan ide-ide.

Produk terdiri dari 2 jenis, yaitu:
1. GOODS (Tangibels), bisa disentuh dengan panca indera kita seperti produk makanan.
2. SERVICE (Intangibels), tidak bisa disentuh tetapi bisa dirasakan, produk seperti ini adalah produk jasa seperti seorang tukang cukur rambut yang kita bayar setelah mencukur rambut karena kita telah menggunakan jasa nya.

Di dalam dunia marketing ada beberapa kata kunci yang harus diperhatikan, seperti:

1. VALUE (nilai)
2. SATISFACTION (kepuasan)
3. QUALITY (kualitas)
4. EXCHANGE (pertukaran)
5. TRANSACTION (transaksi)
6. RELATIONSHIP (hubungan)

Ada lima konsep yang berkembang dalam dunia pemasaran, yaitu:

1) Konsep Produksi (Production Concept)
Barang yang diproduksi gampang dicari dan ditemukan dimana-mana hingga ke pelosok negeri, Barang yang di produksi pun akan diproduksi secara massal dan yang terpenting dalam konsep ini adalah terpenuhinya kebutuhan konsumen.

2) Konsep Produk (Product Concept)
Konsep ini berpikiran bahwa barang yang dihasilkan harus berkualitas karena konsumen akan lebih memperhatikan mutu barang tersebut sebelum membelinya.

3) Konsep Penjualan (Selling Concept)
Dalam hal ini produsen menghasilkan barang dan kemudian harus menjual barang tersebut dengan menggunakan berbagai macam cara promosi seperti iklan di media sosial, iklan komersial di tv, baliho, maupun poster.

4) Konsep Pemasaran (Marketing Concept)
Produsen tidak hanya membuat barang tidak juga melakukan promosi secara asal-asalan melainkan memusatkan perhatian terhadap selera konsumen.

5) Konsep Sosial (Societal Marketing Concept)
Produsen selain menghasilkan barang untuk dijual juga memperhatikan keadaan lingkungan sosial untuk menarik konsumen agar membeli barang yang mereka hasilkan. Seperti contohnya sabun lifebuoy yang melakukan gerakan mencuci tangan untuk masyarakat agar pada nantinya setelah kegiatan tersebut mereka berharap para konsumen tetap menggunakan barang yang mereka jual.