Sunday, September 14, 2014

Kerangka Kompetensi Abad 21

Setelah libur Semester 4 yang lama sekali, kurang lebih 3 bulan lamanya, Mahasiswa Manajemen Pendidikan 2012 pun kembali ke bangku perkuliahan seperti biasanya. Semester 5 dimulai, tentu saja banyak perbedaan dibandingkan semester sebelumnya. Mulai dari jadwal kelas hingga adanya muka muka baru di lingkungan Manajemen Pendidikan, yaitu Mahasiswa Baru Manajemen Pendidikan angkatan 2014. Hari pertama kuliah di Semester 5, Mahasiswa Manajemen Pendidikan 2012 langsung mendapatkan kuliah Manajemen Keuangan dengan dosen Bapak Amril Muhammad. Tugas blog ini pun berlanjut, yaitu meresume pertemuan pertama dalam mata kuliah Manajemen Keuangan. Pertemuan pertama Manajemen Keuangan berlangsung pada hari Senin 8 September 2014 di Ruang 306 Fakultas Ilmu Pendidikan UNJ. Pertemuan tersebut membahas tentang "Kerangka Kompetensi Abad 21"

KERANGKA KOMPETENSI ABAD 21

Pada abad-21 ini pembelajaran aktif sudah selayaknya beralih ke pembelajaran aktif yang sesuai dengan kompetensi yang harus ditingkatkan pada siswa di abad-21. Sudah bukan zamannya lagi membimbing dan mengarahkan siswa dengan langkah-langkah pembelajaran atau pertanyaan-pertanyaan prosedural. Di abad-21 ini siswa harus belajar berinisiatif dan mengarahkan dirinya sendiri. Berikut ini kegiatan-kegiatan pembelajaran aktif dan fungsinya dalam meningkatkan kompetensi siswa di abad-21. 

Menurut Partnership for 21st Century Skills (2013) kompetensi yang perlu ditingkatkan pada siswa di abad-21 adalah sebagai berikut.
  1. Materi inti, yang antara lain adalah kesadaran global, literasi kesehatan, dan literasi lingkungan. Catatan: Karena materi ini merupakan bahan pelajaran yang terkait langsung dengan konsep-konsep yang terdapat pada kompetensi dasar. Peningkatan kompetensi ini tidak dibahas dalam kegiatan pembelajaran aktif berikut ini.
  2. Keterampilan Belajar dan Berinovasi, yaitu keterampilan berkreasi dan berinovasi, berpikir kritis dan menyelesaikan masalah, berkomunikasi dan berkolaborasi.
  3. Keterampilan teknologi informasi dan media, yaitu literasi informasi, literasi media, dan literasi ICT.
  4. Keterampilan hidup dan karir, yaitu kemampuan untuk bersikap fleksibel dan beradaptasi, inisiatif dan mengarahkan diri sendiri, keterampilan sosial dan antar budaya, akuntabel dan produktif, kepemimpinan dan tanggung jawab.
Oleh karena itu, dibuatlah sebuah kerangka kompetensi abad ke-21 yang sekiranya dapat membantu manusia mengetahui tipe kompetensi seperti apa yang perlu dimiliki agar dapat membantu mereka menyelesaikan problem-problem yang ada di kehidupannya untuk masa depan yang lebih baik. kerangka kompetensi tersebut adalah:
Masyarakat dunia telah berada pada tahun ke-11 di  abad ke-21. Apa yang diramalkan dalam satu dasawarsa ke belakang kini terjadi, revolusi teknologi berkembang dramatis. Kita sekarang hidup di sebuah masyarakat-media semakin beragam, mengglobal, dan kompleks.

Informasi makin deras mengalir. Para siswa memiliki kecepatan yang lebih tinggi daripada guru-gurunya dalam menyerap informasi apa pun. Entahlah apa yang akan terjadi jika murid-murid lebih menguasai bahasa teknologi daripada gurunya. Apa yang akan terjadi 5 tahun mendatang, 10 tahun, apalagi 20 tahun. Sekolah mempersiapkan siswa dengan cara-cara yang ketinggalan di belakang.

Sekolah memperkenalkan siswa  pada teknologi terbaru, kolaborasi dalam konteks global yang menyediakan peluang mengembangkan wawasan tentang kemungkinan yang sangat luas menemukan hal yang baru,  energi baru, kemajuan medis, pemulihan kerusakan lingkungan, pengembangan komunikasi, hingga eksplorasi ke ruang angkasa dan ke kedalaman lautan. Untuk mereka ada banyak kemungkinan bahkan tak terbatas.

Kemungkinan yang sangat luas hanya dapat diraih jika sekolah mampu mempersiapkan siswa dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang terus disempurnakan melalui kegiatan belajar secara berkelanjutan sehingga siswa  memperoleh pengetahuan dan keterampilan terbaiknya.

Keterampilan abad ke-21 yang siswa asah harus bersifat  interdisipliner, terintegrasi, berbasis proyek, hingga mengaplikasikan keterampilan terbaik untuk bertahan hidup. Tony Wagner dalam bukunya Global Achievement Gap menyatakan bahwa ada 7 keterampilan utama yang wajib siswa kuasai agar bertahan hidup dan beradaptasi dengan perubahan, yaitu:

  1. Terampil berpikir kritis dan memecahkan masalah.
  2. Kolaborasi berbasis jaringan dan memimpin dengan pengaruh.
  3. Mampu mengubah arah dan bergerak secara cepat dan efektif dan beradaptasi.
  4. Memiliki daya inisiatif dan berkewirausahaan
  5. Bicara dan memiliki kemampuan menulis secara efektif.
  6. Mengakses dan menganalisis informasi.
  7. Bersikap selalu ingin tahu dan berimajinasi
Untuk mengembangkan sejumlah keterampilan itu, maka sekolah perlu mengantisipasi berbagai langkah perubahan yang meliputi komponen utama yaitu penyempurnaan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan pengembangan siswa, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru, dan melaksanakan pembelajaran yang terkontrol agar sekolah dapat memastikan bahwa target mutu yang diharapkannya terwujud